Bertani oleh sebagian orang masih dianggap sebelah mata . Terkadang pekerjaan petani dianggap sebagai pekerjaan yang susah dan berat. Saat pagi buta sudah harus ke sawah, ladang, atau kebun. Kemudian berpanas-panasan di sawah hingga petang tiba. Memang terlihat susah.
Tapi, jika kita tahu teknik dan pandai melihat peluang, bertani akan menjadi hal yang sangat menyenangkan dan hasilnya menjanjikan. Seperti bertani kangkung, sayuran yang biasa kita temui dimanapun.
Kangkung di Indonesia banyak digemari dan sering disajikan diberbagai tempat, mulai dari di rumah, warung makan, hingga restoran mahal. Oleh karena itu, berbisnis kangkung dapat dijadikan pilihan untuk menuai kesuksesan.
Seorang petani membeberkan penghasilannya yang fantastis melalui bertani kangkung. Ia melakukannya dengan cara hidroponik. Dengan bermodal lahan yang minim dan pipa PVC, ia dapat menghasilkan hampir ratusan juta sekali panen.
Cara yang ia lakukan, pertama kali ia mempersiapkan media tanamnya. Yaitu pipa PVC dan melubanginya untuk media tanam kangkung. Jumlah lubang tanam yang ia buat ada 86.400 lubang. Dalam satu kilo kangkung, ada 64 tanaan dalm 16 netpot. Jadi, satu netpot berisi 4 tanaman kangkung, tapi bisa juga berisi 5 atau 6. Jumlah yang ia panen sekitar 5.400 kg (86.400 : 16 = 5.400).
Panen kangkung dilakukan ketika berumur 20 HST. Jadi, setiap 10 hari akan dipanen sekitar 2.700 kg, dan dalam sebulan berarti dipanen 8.100 kg. Harga kangkung per kilo adalah Rp 12.000, jadi pendapatan perbulan diperoleh 8.100 kg x Rp 12.000 = Rp 97.200.000.
Kurang lebih seperti itu perhitungannya. Fantastis bukan? Memang pemeliharaan dan biaya per bulannya juga besar, tapi hal itu masih tertutupi dan pendapatan bersih masih diperoleh banyak.
Jadi, mulai berpikir untuk bertani kangkung?
sumber : http://www.catatankecilku.net/2016/05/bisnis-kangkung-hasilkan-omzet-fantastis.html